Selasa, 10 September 2013

Aku dan Isteri serta bekas Girlfriendku

Cerita Dewasa 18 + :

Cerita ini aku alami waktu bercuti di bandar Singapore bersama isteriku . Saat itu aku bertemu bekas gf aku waktu kerja di bandar itu . Namanya Maya, sebut saja demikian. Aku dan isteriku waktu itu menginap di hotel ' 5star ' , kami berdua sudah hampir 3 hari menginap untuk sedikit refresing dari kota di Johor Baharu. Selama ini aku mendengar Maya hidup sendiri , dia sudah putus sama yang katanya calon suami waktu dulu di kenalkan denganku, dan dia katanya sekarang adalah suka kaum sejenis (moga - moga bukan macam yang aku dengar) .

Hari keempat selepas selesai makan malam, aku dan isteriku mulai mesra seperti biasa suami isteri saling cium, saling hisap walaupun dengan pakaian setengah telanjang, namun ghairah kami berdua tidak ada kehabisnya (maklum tiap hari fikiran ini dipenuhi pekerjaan pejabat , jadi wajar kalau tiap hari masa bercuti kami sentiasa berhubungan ) . Kata teman - temanku aku punya libido seks yang tinggi, makanya isteriku kadang tidak kuat melayang diriku di ranjang. Tengah asyik nya kami bercumbuan pintu bilik hotelku diketuk, aku terus menuju ke pintu tanpa mempedulikan isteriku yang sudah bernafsu tidak karuan. Betapa terkejutnya aku waktu ku buka pintu, sesosok badan yag anggun berdiri di depanku dengan seluar jeans ketat dan kaos putih ketat terawang. Aku hampir terpesona " Maya .. " kataku separuh gugup. " Silakan masuk," pintaku , tanpa sedar aku sudah setengah telanjang (walau hanya memakai seluar pendek waktu itu).

Dia mengikutiku masuk ruangan hotel, isteriku pun tengah berbaring dan hanya ditutup oleh selimut hotel.
"Ini Maya, Mah kenalkan , " mereka pun saling berjabat tangan.
" Oh, kalian sedang asyik yah , maaf kalo aku mengganggu ? " kata Maya kemudian .
Kami pun agak kekok , namun Maya dengan santai pun berkata,
" Lanjutkan  aja, cueklah kalian kan sudah suami isteri , ayo teruskan aja ! "
Aku dan isteriku heran melihat hal itu, namun dengan sedikit kekok tanpa aku fikirkan siapa dia, aku mulai lagi penetrasi dengan isteriku ( walaupun agak janggal ) . Ku lumat bibir isteriku, turun ke bawah di antara dua payudara nan indah yang kumiliki selama ini ( ukurannya sih 34B ) kujilat - kugigit puting susu isteriku, dengan terpejam isteriku mendesah , " Aaahh .. aahh .. " dia pun tidak memperdulikan sekelilingnya juga termasuk Maya. Mulutku mulai turun ke arah di lubang kemaluan isteriku dengan tangan kanan dan kiri diperah kedua payudaranya . Ku jilati lubang kemaluan isteriku, dia pun mula bergoyang - goyang. " bang.. itilnya .. aahh enak .. Bang.. terus .. " Aku sempat melirik Maya, dia pun melihat adegan kami berdua seakan -akan ingin ikut menikmatinya.

" Abang, ayo mulakan .. aku .. udah tak .. kuat .. nih .. " lalu penisku yang sudah mulai tegak berdiri mulai masuk ke lubang faraj isteriku, " Bleess .. sleepp .. " begitu berulang-ulang , tiba -tiba tanpa aku sedari Maya sudah melepas semua penutup tubuhnya, dia beranjak dari tempat duduk dan mendekati isteriku, dilumatnya bibir mungil istriku . Edan ! pikirku , namun ini memang pengalaman baru bagi kami berdua dan lebih ada variasinya . Isteriku pun ternyata membalas ciuman Maya dengan ghairah , tangan Maya pun asyik bermain puting susu isteriku . Hampir satu jam aku naik- turun di tubuh isteriku, dan tubuh isteriku mulai mengejang " Abang.. aku .. ke .. lu .. aagghh .. " Tubuh isteriku tergeletak lemas di ranjang, Maya tahu kalau aku belum sampai puncak, di tariknya diriku agar duduk di tepi ranjang, dengan zakar yang masih tegak dan basah oleh sperma istriku . Maya mula menjilat batang aku dengan ghairah , " Enak bang cecair isterimu ini ," katanya. Isteriku yang melihat hal itu hanya senyum -senyum penuh erti, Maya masih dengan ghairah mengulum - ulum penisku yang panjang dan besar itu, " May , aku teringin.. " Dia tahu apa yang ku minta, tanpa bertanya pada isteriku Maya naik di antara kedua kaki, rupanya lubang kemaluannya sudah basah melihat adeganku dan isteriku tadi .

Lalu " Bleess .. " penisku sudah masuk ke faraj Maya. Isteriku melihat itu hanya terdiam , namun kemudian dia bangkit dan mendorongku sehingga aku di kedudukan terlentang di ranjang. Ia mula naik ke tubuhku dengan kedudukan lubang vaginanya tepat di atas kepalaku. " Jilati bang.. " pintanya manja. Aku mula menjilat lubang kemaluan isteriku dan klitorisnya yang indah itu , isteriku dengan kedudukan itu ternyata lebih boleh menikmati dengan Maya, mereka saling berciuman dan kedudukan Maya pun naik- turun di atas penisku . Isetriku dengan ghairah melumat kedua puting payudara indah milik Maya, selepas setengah jam tubuh Maya mengejang , " bang.. aku .. mau .. ke .. aahh .. " cecair panas menerpa penisku , begitu pula aku sudah ingin mencapai puncak dan tak tahan lagi spermaku tumpah di dalam lubang faraj Maya. Maya kemudian beringsut dari tempat tidur, dia berjalan ke arah beg yang ia bawa tadi, lalu mengeluarkan sebuah benda coklat panjang dengan tali melingkar, itukah yang dinamakan " dildo "  aku dan isteriku baru tahu waktu itu.

Maya mula mengenakan dildonya, persis seperti laki -laki, dia berjalan ke arah isteriku yang sejak tadi berbaring di sampingku. Maya mula beraksi, dia menciumi isteriku dengan ghairah , melumat puting susu isteriku yang tegak, turun ke vaginanya, dijilatinya dengan puas , klitorisnya dimainkan dengan ujung lidahnya, isteriku tak tahan dia mendesah- desah kenikmatan. " May .. terus .. " Maya kemudian melepas faraj isteriku yang tadi dijilat dan digigitnya , dia naik di atas tubuh isteriku, lalu tangannya membimbing dildo yang dia pakai tepat di atas lubang faraj istriku, dengan sekali tekan masuklah dildo itu , " Aauugghh .. " teriak isteriku . " Enak bang.. lebih enak dari punyamu .. " katanya, aku hanya tersenyum. Maya seakan ghairah sekali dalam permainan itu , seakan-akan dia seorang laki- laki yang sedang menyetubuhi wanita, isteriku pun menikmatinya. Aku sudah tidak tahan melihat adegan itu, tanpa minta izin dulu dengan kedudukan membelakangi Maya aku melihat warna merah indah faraj milik Maya terpampang di depanku. Dengan sekali genjot penisku sudah masuk ke lubang itu , " Bleess .. " Mata Maya sampai terpejam - pejam menikmati itu.

Setelah beberapa lama tubuh isteriku tampak mengejang dan , " Ahh .. May .. sayang .." Dia lemas untuk kedua kalinya. Maya tiba -tiba menahanku, sehingga aku terdiam, dia bangkit berdiri dari kedudukan di atas isteriku, dia mendorongku ke tempat tidur, dia melepas dildonya dan naik ke tubuhku , dia mula lagi dengan kedudukan seperti awal tadi , wow nikmat sekali. Isteriku bangkit dari ranjang, dia iseng mengenakan dildo yang dikenakan Maya tadi, lalu berjalan membelakangi Maya, istriku melihat dengan indah pantat Maya yang putih mulus dan halus itu . Dibelainya dengan lembut, dia mendorong tubuh Maya sehingga terjerambab , dengan kedudukan itu kami dapat saling mencium dengan ghairah . Isteriku lalu mengambil kedudukan, dengan perlahan -lahan dia memasukkan dildonya di dubur Maya ( dia ingin anal seks rupanya dengan Maya), dengan gerakan lembut dildo itu masuk ke dubur Maya, Maya pun berteriak, " Aagghh sa .. kit .. " isteriku pun berhenti sebentar, lalu dengan gerakan maju - mundur secara pelan dildo itu akhirnya lancar masuk ke dubur Maya. Mata Maya pun sampai terpejam - pejam , " Bang.. aku .. udah .. tidak.. ku .. at .. la .. " kembali cecair panas menyerang penisku .

Isteriku sudah berhenti bermain dildonya takut Maya menderita sakit. Tubuh Maya terbaring di ranjang sebelahku , isteriku yang nafsunya masih menggebu langsung menyerangku , dia dengan kedudukan seperti Maya tadi mula naik -turun dan tanganku pun tak ketinggalan memilin kedua puting susunya. Setelah hampir satu jam kami bergumul , akhirnya klimaks kami berdua sama- sama mengeluarkan cecair di dalam satu lubang. Isteriku kemudian beringsut , dia ingin mengulum batang aku yang masih tegak berdiri dan basah oleh cairan kami berdua, Maya pun tak ketinggalan ikut mengulum - ngulum penisku . Betapa nikmatnya malam ini, saya fikir.

Akhirnya kami bertiga tertidur karena kecapaian dengan senyum penuh erti semoga permainan ini dapat kami teruskan dengan didasari rasa sayang bukan kerana nafsu semata di antara kami bertiga. Semoga !

Cerita Sex Gairah Malam

Pacarku dan Adik - adiknya

Cerita Dewasa 18 + - Cerita ini bermula ketika aku berkawan dengan Dian. Dian adalah seorang gadis kecil dengan tubuh yang seksi dan dibalut oleh kulit yang putih gebu. Walaupun payudaranya tidak terlalu besar, ya ... kira - kira berukuran 34 aje . Selama berkawan, kami belum pernah melakukan persetubuhan . Hanya kalau nafsu sudah tidak boleh ditahan, biasanya kami melakukan oral seks.




Dian mempunyai dua orang adik perempuan yang cantik. Adiknya yang pertama , namanya Elsa , juga mempunyai kulit yang putih gebu. Namun payudaranya jauh lebih besar daripada kakaknya. Menurut kakaknya , ukurannya 36B . Inilah yang selalu menjadi perhatianku kalau aku sedang bertandang ke rumah Dian. Payudaranya yang berayun- ayun kalau sedang berjalan, membuat penisku berdiri tegak kerana membayangkan betapa enaknya memegang payudaranya. Sedangkan adiknya yang kedua masih sekolah men rendah aje, namanya Agnes. Tidak seperti kedua kakaknya, kulitnya berwarna sawo matang. Tubuhnya lampai seperti seorang model cat walk. Payudaranya baru tumbuh. Sehingga kalau memakai baju yang ketat, hanya kelihatan unjuran kecil dengan puting yang mencuat. Walaupun begitu, gerak- geriknya sangat sensual.




Pada suatu hari, saat di rumah Dian sedangkan orang lain tidak ada orang, aku datang ke rumahnya. Wah, fikiranku langsung terbang entah ke mana. Apalagi Dian mengenakan daster dengan potongan dada yang rendah berwarna hijau muda sehingga terlihat berbeza dengan kulitnya. Kebetulan saat itu aku membawa VCD yang baru saja kubeli . Maksudku ingin kutonton berdua dengan Dian. Baru saja hendak Kupicit butang play, tiba -tiba Dian menyodorkan sebuah VCD porno .

"Hei , dapat darimana sayang? " tanyaku sedikit terkejut.

"Dari teman. Tadi dia simpankan pada Dian kerana takut ketahuan ibunya ", katanya sambil duduk di pangkuanku .

" Nonton ini aja ya sayang. Dian kan belum pernah nonton yang macam ini, ya ? " pintanya sedikit memaksa.

" Oke , terserah kamu", jawabku sambil menghidupkan TV.




Beberapa minit kemudian, kami terpaku pada adegan panas demi adegan panas yang dipaparkan. Tanpa terasa penisku mengeras. Menusuk-nusuk pantat Dian yang duduk di pangkuanku . Dian pun memandang ke arahku sambil tersenyum. Rupanya dia juga merasakan .

" Ehm, kamu udah terangsang ya sayang? " tanyanya sambil mendesah dan kemudian mengulum telingaku. Aku hanya boleh tersenyum kegelian. Lalu tanpa berlengah-lengah kuraih bibirnya yang merah dan langsung kucium , kujilat dengan penuh nafsu. Jari- jemari Dian yang kecil mengelus- elus penisku yang semakin mengeras.




Lalu beberapa saat kemudian , tanpa kami sedari ternyata kami sudah telanjang bulat. Segera saja Dian ku gendong menuju kamarnya. Di kamarnya yang selesa kami mula melakukan foreplay . Kuremas payudaranya yang kiri. Sedangkan yang kanan kukulum putingnya yang mengeras. Kurasakan payudaranya semakin mengeras dan kenyal. Kuganti kedudukan. Sekarang lidahku liar menjilat vaginanya yang basah. Kuraih klitorisnya , dan kugigit dengan lembut.




" Aahh ... ahh ... sa .. sayang , Dian udah nggak kuat ... emh ... ahh ... Dian udah mau keluar ... aackh ... ahh ... ahh ! " Kurasakan ada cairan hangat yang membasahi mukaku. Selepas itu, kudekatkan penisku ke arah mulutnya. Tangan Dian meramas batangku sambil mengocoknya dengan perlahan , sedangkan lidahnya bermain buah pelirku sambil sesekali mengulumnya . Setelah puas bermain dengan buah pelirku , Dian mulai memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Mulutnya yang yang agak kecil tidak muat saat penisku masuk seluruhnya. Tapi kuakui sedotannya memang nikmat sekali. Sambil terus mengulum dan mengocok batang penisku , Dian memainkan puting susuku . Sehingga membuatku hampir ejakulasi di mulutnya. Untung masih dapat kutahan . Aku tidak mau keluar dulu sebelum merasakan penisku masuk ke dalam vaginanya yang masih perawan itu.




Saat sedang hot- hotnya , tiba -tiba pintu bilik terbuka . Aku dan Dian terkejut bukan main . Ternyata yang datang adalah kedua adiknya. Keduanya spontan berteriak kaget.

" Kak Dian, apa - ini? Bagaimana  kalau ketahuan Mama ? " teriak Agnes. Sedangkan Elsa hanya menunduk malu. Aku dan Dian saling berpandangan. Kemudian aku bergerak mendekati Agnes. Melihatku yang telanjang bulat dengan zakar yang berdiri tegak , membuat Agnes berteriak , sambil menutup matanya.

" Iih ... Kakak! " jeritnya . " Itunya berdiri! " katanya lagi sambil menunjuk penisku . Aku hanya tersenyum melihat tingkah lakunya.

Setelah dekat , kurangkul dia sambil berkata, " Agnes, Abang sama Kak Dian kan tidak apa - apa. Kita kan lagi berkawan. Yang namanya orang bercinta ya ... kayak ini . Nanti kalo Agnes dapat boy, pasti melakukan yang begini juga . Agnes udah boleh apa belum? " tanyaku sambil memegang lembut pipinya yang halus. Agnes menggeleng perlahan .

" Mau nggak Abang ajarkan ? " tanyaku lagi . Kali ini sambil meremas pantatnya yang padat.

" Mmh , Agnes malu ah bang" , desahnya .

"Kenapa mesti malu? Agnes suka tak sama abang? " kataku sambil menciumi belakang lehernya yang ditumbuhi rambut halus.

" Ahh , i .. iya . Agnes udah lama suka ama abang. Tapinya tak enak sama Kak Dian ", jawabnya sambil memejamkan mata.




Tampaknya Agnes menikmati ciumanku di lehernya. Setelah puas menciumi leher Agnes, aku beralih ke Elsa .

" Kalo Elsa gimana? Suka nggak ama Abang? " Elsa mengangguk sambil kepalanya masih tertunduk .

" Ya . Kalu macam itu tunggu apa lagi ", kataku sambil memimpin keduanya ke arah tempat tidur.

Elsa duduk di pinggir tempat tidur sambil ku suruh untuk mengulum batang aku . Pertamanya sih dia tidak mau , tapi setelah kurayu sambil kuraba payudaranya yang besar itu , Elsa mau juga. Walaupun selepas beberapa kali memasukkan penisku ke dalam mulutnya , Elsa nampaknya sangat menikmati tugasnya itu . Sementara Elsa sedang bermain penisku , aku mulai merayu Agnes. " Agnes, bajunya abang buka ya ? " pintaku sedikit memaksa sambil mulai membuka kancing baju sekolahnya. Lalu ku teruskan dengan membuka roknya . Ketika roknya jatuh ke lantai , terlihat CD- nya sudah mulai basah .




Segera saja ku lumat bibirnya dengan bibirku. Lidahku bergerak- gerak menjilat lidahnya. Agnes pun kemudian melakukan hal yang sama. Sambil tetap menciumi bibirnya , tanganku bermaksud membuka BH -nya. Tapi segera ditepiskannya tanganku.

" Jangan bang, malu . Dada Agnes kan kecil ", katanya sambil menutupi dadanya dengan tangannya. Dengan tersenyum kuajak dia menuju ke cermin yang ada di meja solek . Ku suruh dia bercermin. Sementara aku ada di belakangnya. " Dibuka dulu ya ! " kataku membuka kancing BH- nya sambil menciumi lehernya.




Setelah BH- nya kujatuhkan ke lantai, payudaranya kuremas perlahan sambil bermain putingnya yang berwarna coklat muda dan sudah mengeras itu . "Nah , kamu lihat sendiri kan. Biar dada kamu kecil, tapi kan bentuknya bagus. Lagian kamu kan memang masih kecil , wajar aja kalo dada kamu kecil. Nanti kalo udah dara, dada kamu pasti ikutan besar juga", kataku sambil mengusapkan penisku ke belahan pantatnya. Agnes mendesah keenakan. Kepalanya bersandar ke dadaku. Tangannya terkulai lemas. Hanya nafasnya saja yang kudengar makin memburu. Segera kugendong dia menuju ke tempat tidur. Kutidurkan dan kupelorotkan CD -nya. Bulu kemaluannya masih sangat jarang . Menyerupai bulu halus yang tumbuh di tangannya. Kulebarkan kakinya agar mudah menuju ke vaginanya. Kucium dengan lembut sambil sesekali kujilat klitorisnya. Sementara Elsa kusuruh untuk meramas - ramas teteknya adiknya itu. " Aahh ... ach ... ge ... geli bang. Tapi nikmat sekali , aahh terus bang. Jangan berhenti. Mmh ... aahh ... ahh. "




Setelah puas dengan faraj Agnes. Aku menarik Elsa menjauh sedikit dari tempat tidur. Dian kusuruh meneruskan . Lalu dengan gaya 69 , Dian menyuruh Agnes menjilat vaginanya. Sementara itu, aku mulai mencumbu Elsa . Kubuka kaos ketatnya dengan terburu -buru . Lalu segera kubuka BH -nya. Sehingga payudaranya yang besar bergoyang- goyang di depan mukaku. " Wow, tete k kamu bagus sangat. Selain itu putingnya , merah benar macam gula-gula " , godaku sambil meremas- remas teteknya dan mengulum putingnya yang besar . Sedangkan Elsa hanya tersenyum malu. " Ahh , ah abang, memuji aja ", katanya sambil tangan kirinya meramas kepalaku dan tangan kanannya berusaha manjangkau penisku .




Melihat dia kesulitan , segera kudekatkan penisku dan kutekan - tekankan ke vaginanya. Sambil mendesah keenakan , tangannya mengocok penisku . Kerana kurasakan air maniku hampir saja muncrat , segera kuhentikan kocokannya yang benar -benar nikmat itu. Harus kuakui , kocokannya lebih nikmat daripada Dian. Setelah menenangkan diri agar air maniku tidak keluar dulu, aku mula melurutkan CD -nya yang sudah basah kuyup. bila terbuka , terlihat bulu kemaluannya lebat sekali , walaupun tidak selebat Dian, sehingga membuatku sedikit kesulitan melihat vaginanya. Setelah ku silakan , baru terlihat vaginanya yang berair. Ku suruh Elsa mengangkang lebih lebar lagi agar memudahkan ku menjilat vaginanya. Kujilat dan kuciumi vaginanya. Kepalaku diapit oleh kedua pahanya yang putih mulus dan padat. Nyaman sekali fikir.




" aahh , bang... Elsa mau pipiss ... " erangnya sambil meremas pundakku .

" biarkan dia keluar aja. Jangan ditahan ", kataku.

Baru selesai cakap, dari vaginanya terpancar air yang lumayan banyak . Bahkan penisku sempat terkena oleh tempiasnya . Wah nikmat sekali jeritku dalam hati. Hangat.




Setelah selesai, ku ajak Elsa kembali ke tempat tidur. Ku lihat Dian dan Agnes sedang asyik berciuman sambil tangan keduanya memainkan vaginanya masing- masing. Sementara di cadar terlihat ada banyak cecair. Rupanya keduanya sudah sempat ejakulasi. Kerana Dian adalah gf ku, maka ia yang dapat kesempatan pertama untuk merasakan penisku . Kusuruh Dian nungging . "Sayang , Dian udah lama nunggu saat -saat ini," katanya sambil mengambil posisi nungging . Setelah sebelumnya sempat mencium bibirku dan kemudian mengucup penisku dengan mesra.




Tanpa betrtangguh lagi , ku arahkan penisku ke vaginanya yang sedikit membuka . Lalu mulai ku masukkan sedikit demi sedikit. Faraj masih sangat sempit. Tapi tetap ku paksakan . Dengan hentakan , ku tekan penisku agar lebih masuk ke dalam. " Aachk ! Sayang, sa ... sakit ! Aahhck ... ahhck ... " Dian mengerang tetapi aku tak peduli. Penisku terus kuhunjamkan . Sehingga akhirnya penisku seluruhnya masuk ke dalam vaginanya. Ku istirahatkan penisku sebentar. Ku rasakan vaginanya berdenyut- denyut. Membuatku ingin beraksi lagi . Kumulai lagi pemukul penisku di dalam vaginanya yang basah sehingga memudahkan penisku untuk bergerak. Kutarik penisku dengan perlahan -lahan membuatnya menggeliat dalam kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya . Makin Ku percepat kocokanku . Tiba- tiba tubuh Dian menggeliat dengan liar dan mengerang dengan keras. Kemudian tubuhnya kembali melemas dengan nafas yang memburu. Ku rasakan penisku bagai di sembur oleh air hangat. Rupanya Dian sudah ejakulasi. Ku cabut penisku dari vaginanya. Terlihat ada cecair yang menitis dari vaginanya.

" Ah ada darahnya sayang? " tanya Dian terkejut ketika melihat ke vaginanya.

" Kan baru pertama kali " , balas Dian mesra.

"  dah , tiada apa -apa. Yang penting nikmat kan sayang? " kataku menenangkannya sambil menghunuskan penisku ke mulut Elsa . Dian cuma tersenyum dan setelah kucium bibirnya , aku pindah ke Elsa .




Sambil mengambil kedudukan mengangkang di atasnya , ku dekatkan penisku ke mulutnya. Ku suruh mengulum sebentar. Lalu ku letakkan penisku di antara belahan payudaranya. Kemudian ku dekatkan kedua payudaranya sehingga menjepit penisku . Begitu penisku tersepit oleh payudaranya, ku rasakan kehangatan. " Ooh ... Elsa , hangat sekali. Seperti faraj ", kataku sambil memaju- mundurkan pinggulku . Elsa tertawa kegelian. Tapi sebentar kemudian yang terdengar dari mulutnya hanyalah desahan kenikmatan.




Selepas beberapa ketika mengocok penisku dengan payudaranya, kutarik penisku dan ku arahkan ke mulut bawahnya. " Abang  masuk sekarang ya ? " kataku sambil mengusapkan penisku ke bibir kewanitaannya . Ku suruh Elsa lebih mengangkang . Kupegang penisku dan kemudian kumasukkan ke dalam kewanitaannya . Di banding Dian, faraj Elsa lebih mudah dimasuki kerana lebih lebar . Kedua jarinya membuka kewanitaannya agar lebih mudah dimasuki . Sama seperti kakaknya , Elsa sempat mengerang kesakitan. Tapi nampaknya tidak begitu di pedulikannnya . Kenikmatan hubungan seks yang belum pernah dia rasakan mengalahkan perasaan apapun yang dia rasakan ketika itu. Ku percepat kocokanku . " Aahh ... aahh ... aacchk ... bang terus bang... ahh ... ahh ... mmh ... aahh ... Elsa udah mau ke ... keluar." Mendengar itu, semakin dalam ku tanamkan penisku dan semakin Kuper pat kocokanku . " Aahh ... Kak ... Elsa keluar! Mmh ... aahh ... ahh ... " Segera ku cabut penisku . Dan kemudian dari bibir kemaluannya mengalir cecair yang sangat banyak. " Elsa , nikmat khan? " tanyaku sambil menyuruh Agnes mendekat . " Enak sekali bang. Elsa belum pernah merasai yang gaya bagini. Boleh kan Elsa mau lagi? " tanyanya dengan mata yang sayu dan senyum yang terpancul di bibirnya. Aku mengangguk. Dengan gerakan lamban , Elsa pindah mendekati Dian. Yang kemudian di sambut dengan ciuman mesra oleh Dian.




"Nah, sekarang giliran kamu", kataku sambil merangkul pundak Agnes. Kemudian , untuk merangsangnya kembali , ku rendahkan tubuhku dan kumainkan payudaranya. Boleh ku dengar jantungnya berdegup dengan keras. " Agnes jangan tegang ya . Rileks aja " , bujukku sambil membelai - belai vaginanya yang mula basah. Agnes cuma mengangguk lemah . Ku baringkan tubuhku. Ku bimbing Agnes agar duduk di atasku . Setelah itu ku minta mendekatkan vaginanya ke mulutku. Setelah dekat , segera ku cium dan ku jilati dengan penuh nafsu. Ku suruh tangannya mengocok penisku . Beberapa saat kemudian, " Bang... aahh ... ada yang ... mau ... keluar dari memek Agnes ... aahh ... ahh " , erangnya sambil menggeliat- geliat . " Jangan ditahan Agnes. keluarkan aja ", kataku sambil meringis kesakitan. Soalnya tangannya meremas penisku keras sekali. Baru saja aku selesai berakap, faraj mengalir cecair hangat. " Aahh ... aachk ... nikmat sekali bang... nikmat ... " jerit Agnes dengan tangan meramas - ramas teteknya sendiri .




Setelah ku jilati vaginanya, ku suruh dia jongkok di atas penisku . Begitu jongkok , ku angkat pinggulku sehingga kepala penisku melekat dengan bibir vaginanya. Kubuka vaginanya dengan jari- jariku , dan ku suruh dia turun sedikit - sedikit. Faraj sempit sekali. Maklum, masih anak -anak. Penisku mulai masuk sedikit - sedikit. Agnes mengerang menahan sakit. Kulihat darah mengalir sedikit dari vaginanya. Rupanya selaput daranya sudah berjaya kutembus . Selepas setengah dari penisku masuk, ku tekan pinggulnya dengan keras sehingga akhirnya penisku masuk semua ke vaginanya. Hentakan yang cukup keras tadi membuat Agnes menjerit kesakitan.




Untuk mengurangkan rasa sakitnya, kuraba teteknya dan kuremas -remas dengan lembut. Setelah Agnes merasa nikmat , baru ku teruskan mengocok vaginanya. Lama -kelamaan Agnes mula menikmati kocokanku . Kunaik -turunkan tubuhnya sehingga penisku makin dalam menghunjam ke dalam vaginanya yang semakin basah. Ku bimbing tubuhnya agar naik turun. " Aahh ... aahh ... aachk ... bang... Agnes ... mau keluar ... lagi", katanya sambil termengah-mengah . Selesai berbicara , penisku kembali di siram dengan cecair hangat. Bahkan lebih hangat dari kedua kakaknya. Begitu selesai ejakulasi , Agnes terkulai lemas dan memelukku. Kuangkat wajahnya, kubelai rambutnya dan kulumat bibirnya dengan mesra.




Setelah ku dudukkan Agnes di sebelahku , kupanggil kedua kakaknya agar mendekat . Kemudian aku berdiri dan mendekatkan penisku ke muka mereka bertiga. Kukocok penisku dengan tanganku. Aku sudah tidak tahan lagi . Mereka secara bergantian mengulum batang aku . Membantuku mengeluarkan air mani yang sejak tadi kutahan . Makin lama semakin cepat. Dan akhirnya , CROOOTTT ... Croott ... creet ... creet ! Air maniku memancar banyak sekali. Membasahi wajah adik beradik itu . Kukocok penisku lebih cepat lagi agar keluar lebih banyak. Selepas air maniku tidak keluar lagi, ketiganya tanpa di suruh menjilat air mani yang masih menitis . Lalu kemudian menjilat wajah mereka sendiri bergantian. Setelah selesai, kubaringkan diriku, dan ketiganya kemudian merangkulku . Agnes di kananku , Elsa di samping kiriku, sedangkan Dian tiduran di tubuhku sambil mencium bibirku. Kami berempat akhirnya tertidur kecapaian . Apalagi aku, sepanjang pengalamanku berkaitan seks, belum pernah aku merasakan yang senikmat ini . Dengan tiga orang gadis , adik kakak, masih perawan pula semuanya. That was the best day of my live.